Beranda | Artikel
Wasiat Nabawiyyah untuk Muslimin Indonesia (Syaikh Prof. Dr. Saad bin Nashir Asy-Syatsri)
Minggu, 24 April 2016

Bersama Pemateri :
Syaikh Sa`ad bin Nashir Asy-Syatsri

Kajian tabligh akbar oleh: Syaikh Prof. Dr. Sa’ad bin Nashir Asy-Syatsri
Penerjemah: Ustadz Maududi Abdullah, Lc.

Rekaman video: Syaikh Dr. Sa’ad Asy-Syatsri – Wasiat Nabawiyyah untuk Muslimin Indonesia

Ringkasan Tabligh Akbar: Wasiat Nabawiyyah untuk Muslimin Indonesia

Dalam tabligh akbar tersebut Syaikh Sa’ad Asy-Syatsri hafidzahullah mengajak kita untuk mendengarkan dan memperhatikan wasiat-wasiat Allah yang ada di dalam kitab suci Al-Quran.

Di antara wasiat Allah yang ada di dalam Al-Quran adalah:

1. Wasiat untuk bertakwa kepada Allah

Wasiat ini terdapat di dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 131, yang mana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَللّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُواْ الْكِتَابَ مِن قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُواْ اللّهَ وَإِن تَكْفُرُواْ فَإِنَّ لِلّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ وَكَانَ اللّهُ غَنِيّاً حَمِيداً

“Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi, dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah. Tetapi jika kamu kafir maka (ketahuilah), sesungguhnya apa yang di langit dan apa yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah dan Allah Maha Kaya dan Maha Terpuji.” (QS An-Nisa [4]: 131)

Makna takwa kepada Allah adalah berhati-hatilah terhadap Allah, jaga diri kalian dari Allah, larilah kalian kepada Allah, dan pergilah kalian mengarah kepadaNya.

Bagaimana caranya kita bertakwa kepada Allah? Dan bagaimana sarana-sarana yang akan mengantarkan kita kepada jenjang orang yang bertakwa?

Kenapa kita harus menjadi orang-orang yang bertakwa? Tidakkah kita melihat, bukankah Allah telah menghancurkan umat-umat sebelum kita, disebabkan mereka tidak menjadi orang-orang yang bertakwa?

Mana kaumnya Nabi Nuh? Mana Fir’aun dan kaumnya? Mana Qarun pemilik harta yang melimpah ruah? Mana penguasa-penguasa dunia seperti Namrud dan pasukan-pasukannya? Sungguh Allah telah menghancurkan mereka dalam waktu yang sekejap karena mereka tidak bertakwa kepada Allah.

2. Wasiat untuk berbakti kepada kedua orang tua

Wasiat yang Allah wasiatkan kepada kita adalah wasiat untuk berbakti dan berbuat baik kepada orang tua kita. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْناً وَإِن جَاهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

“Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS Al-Ankabut [29]: 8)

Di ayat yang lain Allah Ta’ala berfirman:

وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَاناً حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهاً وَوَضَعَتْهُ كُرْهاً وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْراً حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”.” (QS Al-Ahqaf [46]: 15)

3. Wasiat agar kita selalu melakukan persatuan, saling memperbaiki hubungan sesama kita, dan saling mencintai satu sama lainnya.

Kita lakukan semua itu untuk taqarrub mendekatkan diri kepada Allah. Allah Ta’ala berfirman berkaitan dengan wasiat ini:

شَرَعَ لَكُم مِّنَ الدِّينِ مَا وَصَّى بِهِ نُوحاً وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ اللَّهُ يَجْتَبِي إِلَيْهِ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَن يُنِيبُ

Simak penjelasan tentang “Wasiat Nabawiyyah untuk Muslimin Indonesia” selengkapnya di dalam rekaman tabligh akbar yang disampaikan oleh Syaikh Sa’ad Asy-Syatsri berikut ini. Semoga bermanfaat

Dengarkan dan Download Kajian Tabligh Akbar: Wasiat Nabawiyyah untuk Muslimin Indonesia

Jangan lupa share link download rekaman tabligh akbar ini ke Facebook, Twitter, dan Google+, dan akun media sosial lainnya yang Anda miliki. Semoga Allah Ta’ala menjadikan hal tersbut sebagai amal kebaikan di sisiNya. Aamiin


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/20387-wasiat-nabawiyyah-untuk-muslimin-indonesia-syaikh-dr-saad-bin-nashir-asy-syatsri/